PAT/UJIAN SEMESTER : Akan dilaksanakan pada tanggal 6 - 11 Juni 2022 dengan tetap mengikuti protokol kesehatan/menjaga jarak. PELANTIKAN : Pengurus OSIS 2022 masih menunggu konfirmasi.

September 20, 2010

ALUMNI

Bagi Anda yang menjadi Alumni Spensa Kajuara (SPENKA), dapat mengirimkan data diri anda baik melalui e-mail spensa : spensakajuara@yahoo.co.id
ataupun
melalui blog ini dengan masuk melalui komentar di bagian laman Alumni..
Trim's...

September 07, 2010

INFORMASI JADWAL SEKOLAH

Assalamu alaikum, Wr, Wb.

Disampaikan kepada seluruh civitas akademika (Guru, Staf, Siswa-Siswi) SPENSA KAJUARA, bahwa Setelah libur ramadhan dan idul fitri 1431 H), maka Sekolah akan dimulai lagi pada

Hari / Tgl. : Rabu / 15 September 2010

Demikian penyampaian ini untuk ditindaklanjuti.
Terima Kasih.

Wassalam.

September 04, 2010

Artikel : KEMBANG API

Menurut sejarahnya, kembang api bermula dari ditemukannya petasan pada abad ke-9 di Cina. Ceritanya, waktu itu seorang juru masak secara tidak sengaja mencampur tiga bahan bubuk hitam (black powder) yang ada di dapurnya, yaitu garam peter atau KNO3 (kalium nitrat), belerang (sulfur) dan arang dari kayu (charcoal).Ternyata campuran ketiga bahan tersebut merupakan bubuk mesiu yang mudah terbakar. Jika bubuk mesiu itu dimasukkan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya, kemudian sumbu dibakar, maka mesiu itu akan meledak dan mengeluarkan suara ledakan keras. Pada zaman Dinasti Song (960-1279 M), masyarakat Cina mendirikan pabrik petasan. Bahan baku tabung diganti dengan gulungan kertas yang kemudian dibungkus dengan kertas merah di bagian luarnya. Kemudian petasan ini menjadi dasar dari pembuatan kembang api, yang lebih menitikberatkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di udara. Tahukah sobat-sobat, pada masa Renaissance, di Italia dan Jerman ada sekolah yang khusus mengajarkan masalah pembuatan kembang api. Di sekolah Italia menekankan pada kerumitan kembang api, sedangkan di sekolah Jerman menekankan pada kemajuan ilmu pengetahuan. Dan akhirnya muncul istilah pyrotechnics yang menggambarkan seni membuat kembang api. Untuk membuat kembang api dibutuhkan seorang ahli yang mengerti reaksi fisika dan kimia. Setelah bertahun-tahun, para ahli kembang api akhirnya bisa membuat kembang api berwarna-warni, seperti merah yang berasal dari strontium dan litium, warna kuning berasal dari natrium, warna hijau berasal dari barium dan warna biru dari tembaga. Campuran bahan kimia itu dibentuk ke dalam kubus kecil-kecil yang disebut star. Star inilah yang menentukan warna dan bentuk bila kembang api itu meledak nantinya. sumber: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=4921

Kegiatan PESKIL 2010

 

Salah Satu Kegiatan pada Pesantren Kilat siswa pada tahun ini.
(Materi Akhlak dan Aqidah).


Penerimaan Peserta Didik Baru 2022